Hari ini sekolah biasa. 6.40 bel jam pertama. Hari ini adalah hari terakhir belajar efektif disekolah. Agak sedih, ditambah lagi dengan guru-guru yang mengajar dikelas mengucapkan beberapa kalimat yang memotivasiku dan temen-temen dikelas. Sedikit terharu. Tak terasa sudah tiga tahun belajar di jenjang SMA ini. Senin 14 April 2014, kami bertempur demi sebuah gelar LULUS dengan nilai yang sangat baik.
Ada salah satu guru yang mengajar di kelas. Beliau mengajar seperti biasa dengan stylenya yang kata kakak-kakak kelas "Beliau tak pernah berubah" . Ketika jam mengajarnya berakhir , Beliau memberi wejangan-wejangan yang memotivasi kami. Kalimat-kalimatnya benar-benar menggugah semangat. Sekadar informasi, Beliau merupakan guru pertama yang aku lihat dan yang berbicara denganku di sekolah itu. Karena pada saat itu ia tak mengenakan baju dinas, aku kira ia adlah orang tua murid karena saat itu adalah hari pengumuman siswa baru di SMA tersebut.
Aku ingat dengan kalimat pertamanya, "Dari SMP mana gus?". "SMP XXXX Pak". "NEMnya berapa?". "37,25 Pak". "Oooww,,, dapet dapet tu gus" . Awalnya aku tak percaya pada pernyataannya bahwa NEMku masuk di SMA itu. Setelah pengumuman ternyata benar, namaku tercantum dalam siswa-siswi yang masuk dalam SMA tersebut. Memasuki kelas 3, terjadi pergantian guru, dan yang mengajar pelajaran itu adalah BELIAU, bapak yang menanyakanku soal NEM pada saat pengumuman.
Maka dari itu, tadi aku terharu dengan hal-hal yang Beliau sampaikan. Berkatnya, kami sudah sampai pada tahap ini. Entah ini alay atau nggak,tapi aku masih teringat dengan kalimatnya. Masih terngiang di kepalaku. "TERIMA KASIH PAK. ATAS ILMU YANG BAPAK TURUNKAN KEPADA SAYA dan TEMAN-TEMAN" :)
Well, sekian dulu ketikan reflek hari ini. Berawal dari refleksibilitas, muncul sebuah pemikiran. :)
No comments:
Post a Comment