Tuesday, 20 October 2015

The Power of Rp 500

Uang Rp 500 adalah salah satu dari banyaknya nominal uang yang beredar di Indonesia. Tampilan uangnya yang berupa uang receh atau logam terkadang sering dianggap remeh oleh beberapa orang. Padahal, jika mengumpulkan uang Rp 500 dalam jumlah yang besar, membeli mobil mewah pun bukanlah hal yang mustahil.

Saya pribadi sedang mengumpulkan uang Rp 500 yang saya dapat dari hasil kembalian dalam berbelanja, bayar tiket, bayar pakir, toilet umum, dan lain sebagainya. Saya mengumpulkan uang tersebut dalam satu toples yang saat ini mula penuh. Setelah penuh saya akan tukarkan agar memperoleh uang kertas. Lumayan kan, bisa beli bensin atau pula. hehehe...

Maka dari itu, kita jangan remehkan uang receh karena jika diumpulkan, akan memberikan nilai yang lebih besar dan tentunya bisa bermanfaat untuk kita sendiri.

Manfaat Air Minum

Air minum memang terliat sederhana, tapi memiliki peran penting dalam metabolisme tubuh. Salah satunya yaitu :

1. Memperlancar pencernaan
2. Membantu makanan menuju ke sistem pencernaan\
3. Menstabilkan pH tubuh
4. Menjaga tubuh dari dehidrasi

dan masih banyak lagi

Konsep Permintaan(demand) Pariwisata_Bisnis Pariwisata

1. Actual demand : wisatawan yang benar-benar berkunjung
2. Potential demand : berwisata saat kondisi memungkinkan. Misal, seseorang ingin berwisata tapi masih sibuk dengan pekerjaannya. Ia akan berwisata setelah urusan pekerjaannya selesai. Dengan demikian ia merupakan potential demand
3. Deffered demand : saat kondisi negara memungkinkan. Misal di negara A sedang konfli internal dan negara B aman. Maka tourist akan memilih negara B karena kondisinya lebih aman dibandingkan negara A
4. No demand : saat dalam keadaan tidak ingin berwisata

Monday, 19 October 2015

Sistem Pariwisata-Bisnis Pariwisata

Pariwisata berawal dari Destinasi wisata, dimana tujuan wisata yang menawarkan 3A+(Accomodation, Access, Attraction + Ancillary Services) . Dengan adanya hal tersebut, pengelola destinasi wisata mulai berpikir bagaimana agar tempatnya bisa dijadikan destinasi wisata yang mendatangkan banyak tourist. Untuk itu perlu diadakannya Marketing yang menggunakan strategi tersebut (Spesialisasi, Targeting, Positioning, Marketing Mix). Dengan strategi yang tepat, Market akan mengetahui bahwa Destinasi wisata adalah tempat yang tepat untuk didatangi dengan segala penawaran yang diberikan.

Setelah Market tahu dan ingin menuju ke Destinasi, Market perlu akses menuju ke sana. Untuk itu peran Travel sangat pentng dalam hal ini. Travel yang disediakan bisa melalui jalur darat, laut, maupn udara. Dengan demikian Travel akan mengantarkan Maret sampai pada Destinasi . Intinya adalah dengan Marketing, Destinasi bisa diketahui oleh Market dan Travel akan membawa Market menuju Destinasi.

Prinsip-prinsip pengelolaan destinasi wisata yang berkelanjutan-Bisnis Pariwisata

1. Partisipation, harus melibatkan masyarakat lokal dalam pengelolaannya
2. Community Goal, sinergitas antara masyarakat lokal, pemerintah setempat, organisasi kemasyarakatan, dan industri wisata 
3. Stakeholder Involvement, melibatkan para pemangku kepentingan dan lebih banyak pihak 
4. Local Ownership, memberikan kemudahan bagi pengusaha lokal
5. Estabilishing Local  Business Linkage, mampu melibatkan bisnis lainnya
6. Cooperation, adanya kerjasama antara masyarakat lokal dengan operator wisata
7. Sustainability of the Resource Base, harus mampu memberikan keuntungan bagi masyarakat saat ini dan tak merugikan generasi berikutnya. 
8. Carrying Capacity, tumbuh dalam prinsip optimalisasi bukan eksploitasi
9. Monitoring and Evaluating, harus ada monitoring dan evaluasi secara berkala
10. Accountability, keterbukaan dalam penggunaan sumber daya(penggunaan air, lahan, dll)
11. Training, melakukan program peningkatan sumber daya manusia
12. Positioning terciptanya tiga kualitas yaitu quality of life, quality of opportunity, dan quality of experiance.

Pariwisata dilihat dari segi Demand dan Supply-Bisnis Pariwisata

    Dilihat dari segi demand(permintaan), pariwisata adalah aktivitas orang-orang yang bepergian dari tempat asal ke tempat tujuan untuk menikmati perjalanan dan bersenang-senang di perjalanan maupun di tempat tujuan, minimal satu malam dan maksimal satu tahun. Tempat tujuan yang dimaksud adalah tempat dimana bukan tempat/daerahnya (tourist) biasa tinggal






Sedangkan dari segi supply(penawaran) pariwisata merupakan industri yang terdiri dari 3A:
1.      Accomodations(hotel, villa, restaurant, apartment, penginapan, dll)
2.      Access/Transportations(pesawat, mobil, kereta api, kapal pesiar, dll)
3.      Attractions(Atraksi wisata yang terdiri dari atraksi wisata alam dan atraksi wisata buatan)


Manfaat pengembangan pariwisata suatu negara-Bisnis Pariwisata


1. Menghasilkan devisa
2. Mensejahterakan usaha kecil di sekitar daerah tujuan              wisata
3. Tumbuhnya perekonomian Negara tersebut
4. Menambah citra daerah tersebut dikancah dunia
5. Menghasilkan lapangan pekerjaan yang luas sehingga            pengangguran bisa ditekan
6. Menjalin kontrak budaya global

Saturday, 17 October 2015

Ciri-Ciri Perdagangan Bebas-Pengantar Bisnis


1. Perdagangan barang tanpa pajak(termasuk tarif) atau pembatasan perdagangan yang lain(seperti kuota impor atau subsidi untuk produsen), maksudnya adalah jual beli tersebut tanpa dikenai pajak pada pemerintah.

2. Ketiadaan dasar-dasar "pemutar belit perdagangan" (seperti pajak, subsidi, peraturan atau hukum) yang memberikan kelebihan kepada sejumlah kecil perusahaan atau faktor-faktor produksi

3. Akses bebas ke pasar, tidak adanya batasan atau kemudahan akses yang dapat langsung pada pasarnya, langsung pada konsumen dalam proses penjualannya

4. Akses bebas kepada informasi pasar, konsumen dalam proses membeli produk dapat meraih informasi secara terbuka dan bebas

5. Pergerakan bebas tenaga kerja antara luar negeri dan dalam negeri

6. Pergerakan bebas modal antara luar negeri dan dalam negeri.

Dampak Perdagangan Bebas-Pengantar Bisnis

1. Dampak Positif
    Dengan adanya perdagangan bebas, tentuya negara tersebut dapat menikmati produk tidak hanya dari dalam negeri tetapi juga dapat mengkonsumsi produk luar negeri dengan mudah karena dengan perdagangan bebas, barang impor dapat bebas masuk ke dalam negeri. Selain itu terjalin suatu hubungan internasional yang semakin terbuka antar negara. Kemudian produk dalam negeri dapat diekspor keluar negeri agar produk dalam negeri bisa go internasional. Perdagangan bebas bisa meningkatkan reputasi suatu negara ketika negara tersebut berprestasi menciptakan produk yang bermanfaat bagi masyarakat dunia yang bermuara pada meningkatnya devisa negara. Devisa negara yang meningkat akan memperkaya pundi-pundi keuangan negara.

2. Dampak Negatif
    Perdagangan bebas juga bisa berdampak negatif. Salah satunya yaitu mengubah konsumen dalam negeri menjadi konsumtif akan barang impor. Tidak hanya itu, perdagangan bebas menyebabkan persaingan yang luar biasa. Jika produk dalam negeri tak mampu menandingi produk dalam negeri maka produk dalam negeri akan kalah saing dan konsumen dalam negeri akan beralih mengkonsumsi produk impor(luar negeri). Kemudian, bagi negara berkembang seperti Indonesia, dapat menyebabkan ketergantungan terhadap barang-barang impor. Ketergantungan hanya akan membuat negara harus mengimpor barang dari luar negeri tentunya dengan biaya yang tak sedikit, bahkan menimbulkan utang negara yang semakin meningkat.

     Perdagangan bebas memang baik bagi suatu negara. Disamping untuk memenuhi permintaan dalam negeri, juga dapat menjalin hubungan internasional dengan negara lain . Hanya saja dengan adanyan perdagangan bebas merupakan tantagan bagi produsen dalam negeri untuk terus menciptakan produk unggulan agar mampu memenangi persaingan sehingga citra produk bisa berkembang tidak hanya di dalam negeri, bahkan hingga luar negeri.

Perdagangan Bebas-Pengantar Bisnis

Perdagangan bebas adalah sebuah sistem di mana barang, modal, dan aliran tenaga kerja bebas antara negara-negara, tanpa hambatan yang dapat menghambat proses perdagangan. Banyak negara telah memiliki perjanjian perdagangan bebas, dan beberapa organisasi internasional mempromosikan perdagangan bebas antara anggota yang terlibat dalam perjanjian perdagangan bebas mereka. Ada sejumlah argumen baik bagi dan buruk dalam perdagangan bebas ini dari berbagai ekonom, politisi, industri, dan ilmuwan sosial.




Serba-Serbi Air

Hello Bloggers. Kali ni aku mau sharing ke kamu mengenai serba serbi air. Seperti yang telah kita ketahui, air di dunia ini sangat banyak jenisnya. Bagi temen-temen yang pernah dapet mata pelajaran kimia pasti tau tentang ini hehehee. Well langsung saja aku bakal ajak temen-temen untuk tau mengenai air. Check this out.



1. Air Tawar
    Sesuai dengan namanya, air ini rasanya tawar. Air tawar tak berasa. Sebagian bisa diminum dan sebagian tidak

2. Air Mineral
    Yapp, tepat sekali. Air mineral adalah air yang sering kita minum sehari hari. Temen temen mungkin ada yang bertanya mengapa disebut air mineral? menurutku kenapa disebut mineral karena air ini mengandung mineral-mineral yang tentunya baik untuk tubuh. Seperti yang kita ketahui, tubuh manusia 75% nya adalah air, so ini penting bagi tubuh kita.

3. Air Laut
    Untuk point yang ini mungkin aku nggak perlu jelasin ke temen-temen lagi :D

4. Air Keras
    Namanya agak aneh ya. hehehe, mana ada air yang keras. keras yang dimaksud disini yaitu mengandung zat kimia berbahaya yang tak dapat diminum, bahkan bisa membahayakan kulit, misalnya larutan asam sulfat(pernah denger??) . Jangan bermain main dengan air yang satu ini yaa.. kalo disalahgunakan bisa berbahaya banget . 

5. Air Mata
    Ayoo siapa yang pernah nangis?? semua pasti pernah kann. naa air mata keluar saat kita menangis. Air mata yang keluar merupakan luapan emosi dan zat dalam tubuh yang tak berguna lagi . 

6. Air Liur
    Air ini terdapat dalam mulut kita. Ini sangat membantu kita temen temen karena air liur kita mengandung enzim yang membantu mencerna makanan sebelum masuk ke kerongkongan, lambung, dan seterusnya. 

Mungkin segitu dulu yang bisa aku share ke temen-temen bloggers. Sebenernya masih banyak banget air-air yang belum aku jelasin. Temen-temen bisa nambahin sambil sharing-sharing di KetikanReflek ini lewat comment dibawah. Thanks for coming :)

Friday, 16 October 2015

Dark Triad-Perilaku Keorganisasian

Terdiri dari 3 sifat negatif yaitu Machiavellianisme, Narsisme, dan Psikopat

1.      Machiavellianisme(sering disingkat Mach)
     Dinamai sesuai nama Niccolo Machiavelli yang bersifat pragmatis, mempertahankan jark emosional, dan percaya bahwa hasil dapat membenarkan cara. “Jika itu berhasil, gunakanlah” , konsisten dengan perspektif Mach. Pekerja dengan katagori Mach dengan memanipulasi orang lain dmi keuntungan diri, menang dalam jangka pendek, ttap mereka kehilangan kemenangan itu dalam jangka panjang karena mereka tidak disukai.                                                                           
2.      Narsisme
    Menjelaskan seseorang yang memiliki rasa berlebihan akan pentingnya diri, membuuhkan kekaguman yang berlebihan, memiliki rasa kelayakan, dan angkuh. Orang dengan skor tingg dalam narsisme, menyatakan bahwa pemusatan diri sendiri tertentu diperlukan untuk sukses. Orang yang narsis juga melaporkan level yang tinggi atas motivasi kerja, dan kepuasan hidup dibandingkan orang lain.

3.      Psikopat
        Didefinisikan sebagai orang yang kurang peduli terhadap orang lain, kurangnya rasa bersalah dan penyesalan ketika tindakannya membahayakan. Riset membuktikan bahwa psikopat berhubungan dengan penggunaan taktik-taktik berpengaruh keras (ancaman, manipulasi) dan dan perilaku kerja bullying (ancaman fisik atau verbal).

Bentuk-Bentuk Organisasi-Perilaku Keorganisasian

          Organisasi adalah suatu bentuk dan hubungan yang mempnyai sifat dinamis, dapat beradaptasi dan bertujuan untuk mencapai tujuan yang direncanakan sebelumnya. Secara umum terdapat tiga bentuk organisasi diantaranya :

1. Organisasi Garis
          Menganut konsep bersifat vertikal,  yaitu dimana setiap perintah, kebijakan , aturan dan petunjuk penugasan bersumber dari atas ke bawah. Bentuk ini dipelopori oleh H. Fayol yang merupakan stelsel organisasi tertua. Ciri-ciri utama bentuk ini adalah :
                       a. adanya kesatuan pimpinan, yang berarti setiap partisipan dalam organisasi dipimpin oleh seorang pemimpin yang berada langsung di atasnya
                        b. adanya hierarki kekuasaan yang jelas, yang berarti setiap individu dalam organisasi adalah pemimpin dari tenaga kerja di bawahnya dan menjadi pelaksana terhadap atasannya.



2. Organisasi Fungsional
          Memiliki konsep yang menempatkan pelaksanaa pekerjaan secara terpisah dan setiap bagian memiiki tanggungjawab masing-masing. Namun tetap melakukan koordinasi yang continue dengan tujuan agar pelaksanaan pekerjaan dapat terselesaikan secara sempurna. Konsep ini dikembangkan oleh F.W. Taylor yang merupakan Bapak Manajemen Modern . Menurut Faisal Affif, dkk ciri-ciri organisasi fungsional adalah sebagai berikut :
                  a. adanya pemisahan antara pimpinan bagian perencanaan(planning) dan pelaksanaan (di tempat kerja) , dengan tujuan membebaskan kerja dan mandor kelompok dari pekerjaan-pekerjaan administratif
                    b. adanya hubungan langsung antara bagian perencanaan dan petugas pelaksana sehingga petunjuk dan pengarahan dapat disampaikan secara langsung kepada para pelaksana tanpa melalui pimpinan pelaksana.
             c. adanya pembagian tugas pimpinan yang berkaitan dengan pengawasan pelaksana pekerjaan

3. Organisasi Garis dan Staf
          Dibentuk dari penggabungan model garis dan staf dengan mempelajari beberapa kelemahan yang timbul pada kedua organisasi sebelumnya.












Sumber : Fahmi Ihram,2014, Perilaku Organisasi Teori Aplikasi dan Kasus, Bandung, ALFABETA

Konsep Stress-Perilaku Keorganisasian

Kata stress bermula dari kata latin yaitu “Stringere” yang berarti ketegangan dan tekanan. Stress merupakan suatu yang tidak diharapkan yang muncul karena tingginya suatu tuntutan lingkungan pada seseorang. Keseimbangan antara kemampuan dan kekuatan terganggu. Bilamana stress telah mengganggu fungsi seseorang, dinamakan distress. Distress kebanyakan dirasakan orang jika situasi menekan dirasakan terus-menerus (tugas yang berat atau tugas yang dikakukan karena tugas dilakukan dengan situasi yang tidak kondusif atau stress yang dilakukan dengan dasar rasa trauma). Menurut Robin , stress adalah suatu kondisi dinamis dimana seseorang individu dihadapkan pada peluang, tuntutan, atau sumber daya yang terkait dengan apa yang dihasratkan oleh individu tersebut dan hasilnya dipandang tidak pasti dan penting.
Faktor-Faktor Penyebab Stress
Stress yang dialami oleh seseorang biasanya selalu berkonotasi negatif karena akan mengalami suatu kontra produktif. Stress sendiri dapat juga membantu proses mengingat yang dialami dalam jangka pendek dan tidak terlalu kompleks. Stress bisa meningkatkan glukosa yang menuju ke otak, yang memberikan energi lebih kepada neuron. Hal dapat mendorong untuk meningkatkan pembentukan dan pengembalian ingatan. Di sisi lain jika stress dilakukan secara terus menerus, akan menyebabkan terhambatnya pengiriman glukosa ke otak yang mengakibatkan rendahnya daya ingat manusia.
Hal-hal yang menjadi sumber penyebab stress :
1.         1. Faktor Lingkungan (Ketidakpastian ekonomi, misalnya orang merasa cemas terhadap kelangsungan pekerjaan mereka. Ketidakpastian  politik, misalnya adanya peperangan akibat perebutan kekuasaan)

1.         2. Faktor Organisasional (Tuntutan tugas, misalnya desain pekerjaan individual, kondisi pekerjaan, dan tata letak fisik  pekerjaan. Tuntutan peran, misalnya ada peran beban yang berlebihan dalam organisasi.Tuntutan antarpersonal, misalnya tidak adanya dukungan dari pihak tertentu atau terjalin hubungan yang buruk. 
1.           3.  Faktor Personal ( Persoalan keluarga, misalnya kesulitan dalam mencari nafkah dan retaknya hubungan keluarga. Persoalan ekonomi, misalnya apa yang dimilikinya tidak memenuhi apa yang didambakan. 

Thursday, 15 October 2015

Konsep Sikap-Perilaku Keorganisasian

Ada tiga komponen yang secara bersama-sama membentuk sikap yang utuh (total attitude) yaitu :
   1.      Kognitif (cognitive).
Berisi kepercayaan seseorang mengenai apa yang berlaku atau apa yang benar bagi obyek sikap. Sekali kepercayaan itu telah terbentuk maka ia akan menjadi dasar seseorang mengenai apa yang dapat diharapkan dari obyek tertentu.
   2.      Afektif (affective)
Menyangkut masalah emosional  subyektif seseorang terhadap suatu obyek sikap. Secara umum komponen ini disamakan dengan perasaan yang dimiliki obyek tertentu.
3.      Konatif (conative)
Komponen konatif atau komponen perilaku dalam struktur sikap menunjukkan bagaimana perilaku atau kecenderungan berperilaku dengan yang ada dalam diri seseorang berkaitan dengan obyek sikap yang dihadapi (Notoatmodjo ,1997).
Tentunya ada faktor yang dapat mempengaruhi sikap, antara lain :
a) Adanya akumulasi pengalaman dari tanggapan-tanggapan tipe yang sama.
b) Pengamatan terhadap sikap lain yang berbeda.
c) Pengalaman (baik / buruk) yang pernah di alami.
d) Hasil peniruan terhadap sikap pihak lain secara sadar / tidak sadar.
Untuk mengubah suatu sikap, kita harus ingat bagaimana sikap dengan pola-polanya terbentuk. Sikap bukanlah diperoleh dari keturunan, tetapi dari pengalaman, linkungan, orang lain, terutama dari pengalaman dramatis yang meninggalkan kesan yang sangat mendalam.Dikarenakan sikap sebagian besar berkaitan dengan emosi, kita lebih mudah mempengaruhinya dengan emosi pula, yaitu dengan pendekatan yang ramah tamah, penuh pengertian (empathy) dan kesabaran.


Karakteristik Sistem Sikap :
1.         Sikap ekstrem (sulit berubah).
2. Multifleksitas : mudah berubah secara kongruen,nanun sulit berubah secara                inkongruen dan sebaliknya.
3.      Konsistensi (sikap yang stabil).
4.      Interconnectedness : keterikatan suatu sikap dengan sikap lain dalam suatu kluster.
5.  Konsonan : sikap yang saling berderajat selaras akan lebih cenderung membentuk suatu kluster.
Fungsi Sikap
Untuk melihat lebih lanjut mengenai sikap belajar sebenarnya ada sesuatu yang melatarbelakangi mengapa siswa mengambil sikap. Hal ini berkaitan erat dengan fungsi sikap, sebagai berikut:
     1)      Sikap sebagai instrumen atau alat untuk mencapai tujuan (instrumental function).
Seseorang mengambil sikap tertentu terhadap objek atas dasar pemikiran sampai sejauh mana objek sikap tersebut dapat digunakan sebagai alat atau instrumen untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai. Kalau objek itu mendukung dalam pencapaian tujuan, maka orang akan mempunyai sikap yang positif terhadap objek yang bersangkutan, demikian pula sebaliknya. Fungsi ini juga sering disebut sebagai fungsi penyesuaian (adjustment), karena dengan mengambil sikap tertentu seseorang akan dapat menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungannya.

           2) Sikap sebagai pertahanan ego
Kadang-kadang orang mengambil sikap tertentu terhadap sesuatu objek karena untuk mempertahankan ego atau akunya. Apabila seseorang merasa egonya terancam maka ia akan mengambil sikap tertentu terhadap objek demi pertahanan egonya. Misalnya orang tua mengambil sikap begitu keras (walaupun sikap itu sebetulnya tidak benar), hal tersebut mungkin karena dengan sikap keadaan ego atau aku-nya dapat dipertahankan.
3) Sikap sebagai ekspresi nilai
Yang dimaksud ialah bahwa sikap seseorang menunjukkan bagaimana nila-nilai pada orang tua. Sikap yang diambil oleh seseorang mencerminkan sistem nilai yang ada pada diri orang tersebut.
          4) Sikap sebagai fungsi pengetahuan

Ini berarti bahwa bagaimana sikap seseorang terhadap sesuatu objek akan mencerminkan keadaan pengetahuan dari orang tersebut. Apabila pengetahuan seseorang mengenai sesuatu belum konsisten maka hal itu akan berpengaruh pada sikap orang itu terhadap objek tersebut.

Perilaku Keorganisasian-Pengertian Pengambilan Keputusan

     
 Pengambilan keputusan muncul sebagai reaksi atas sebuah masalah (problems) karena ada ketidaksesuaian antara perkara saat ini dan keadaan yang diinginkan. Namun dalam menetapkan sebuah masalah dan sebuah keputusan tergantung cara menginterprestasikan misalnya : terjadinya penurunan penjualan sebesar 2%, PT. A Menganggap bahwa prosentase penurunan tersebut masih bisa diterima sehingga tidak perlu mengambil satu tindakan tertentu, sedangkan PT.B menganggap bahwa prosentase penurunan tersebut merupakan satu permasalahan yang serius sehingga perlu ada tindakan perbaikan untuk mengatasi hal tersebut. Jenis keputusan terkait dengan masalah yang dihadapi :
1. Keputusan terprogram, yaitu suatu keputusan yang terstruktur dan berulang yang dapat ditangani dengan pendekatan rutin.

2. Keputusan tidak terprogram, yaitu suatu keputusan yang memerlukan suatu pemecahan yang dibuat sesuai kebutuhan

Faktor-Faktor yang Berpengaruh dalam Pengambilan Keputusan
            1. Menurut Gibson dkk (1997) dalam Ardana (2009) factor-faktor yang berpengaruh secara individual adalah sebagai berikut :
                        1. Nilai
                        2. Kepribadian
                        3. Kecenderungan mengambil risiko
                        4. Potensi ketidaksesuaian
            2. Menurut Onong Uchjana Effendy (1996) dalam Ardana (2009) ada tiga kekuatan yang berpengaruh dalam pengambilan keputusan yaitu :
                        1. Dinamika Individu
                        2. Dinamika Kelompok
                        3. Dinamika Lingkungan

        Pengambilan keputusan dalam organisasi sangatlah penting dalam penentuan arah dari organisasi itu sendiri. Keputusan yang tepat akan mendatangkan hasil yang baik begitu juga sebaliknya. Oleh karena itu perlu adanya pengamatan sebelum keputusan itu diambil. Hasil analisis berupa data-data, fakta-fakta  akan membantu seeorang dalam pengambilan keputusan di suatu organisasi. Produktivitas organisasi akan meningkat jika keputusan yang diambil sudah tepat dan akurat.


Sumber : Ardana, komang; Mujiati, Ni wayan; Ayu Sriathi, Anak Agung.2009.Perilaku Keorganisasian.Yogyakarta:Graha Ilmu

Perilaku Keorganisasian-Pengertian Komunikasi

     Nirman (1999) dalam Ardana (2009) menyimpulkan bahwa komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari satu sumber berita kepada penerima melalui saluran tertentu dengan tujuan untuk mendapakan tanggapan dari penerima.

Langkah-langkah proses komunikasi:
1. Komunikator memiliki gagasan atau pesan/informasi yang ingin disampaikan kepada komunikan
2.   Komunikator membuat/menyusun sandi-sandi (encoding) untuk menyatakan maksud dalam bentuk kata-kata ataupun lambing
3.      Perkataan dan lambang-lambang (pesan) disalurkan melalui media
4.      Komunikan menguraikan/menafsirkan pesan yang dikirimkan oleh komunikator
5.      Komunikan memberi tanggapan
Unsur-Unsur Komunikasi
1.      Komunikator: orang yang menyampaikan pesan
2.      Komunikan: orang yang menerima ide, pesan, pernyataan, dll
3.      Pesan: ide atau keinginan dari komunikator yang didukung oleh lambing
4.      Media: sarana atau saluran yang menunjang pesan
5.      Efek atau feedback, tanggapan dari pihak komunikan terhadap pesan yang disampaikan oleh komunikator

Komunikasi antar pribadi ditandai dengan
(1) perkiraan berdasarkan informasi psikologis,
(2) interaksi berdasarkan pengetahuan yang lebih jelas, dan

(3) interaksi berdasarkan aturan yang dibuat secara pribadi. Maksud komunikasi antar pribadi ialah untuk: (1) menemukan diri sendiri, (2) menemukan dunia luar, (3) membentuk dan memelihara hubungan yang bermakna dengan orang lain, (4) mengubah sikap dan perilaku sendiri dan orang lain, (5) bermain dan hiburan, (6) memberikan bantuan.

Sumber : Ardana, komang; Mujiati, Ni wayan; Ayu Sriathi, Anak Agung.2009.Perilaku Keorganisasian.Yogyakarta:Graha Ilmu

Konsep Persepsi

Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh penginderaan, yaitu suatu stimulus yang diterima oleh individu melalui alat reseptor yaitu indera. Alat indera merupakan penghubung antara individu dengan dunia luarnya. Persepsi merupakan stimulus yang diindera oleh individu, diorganisasikan kemudian diinterpretasikan sehingga individu menyadari dan mengerti tentang apa yang diindera.
Menurut Kotler (2000) menjelaskan persepsi sebagai proses bagaimana seseorang menyeleksi, mengatur dan menginterpretasikan masukan-masukan informasi untuk menciptakan gambaran keseluruhan yang berarti.
Proses pemahaman terhadap rangsang atau stimulus yang diperoleh oleh indera menyebabkan persepsi terbagi menjadi beberapa jenis.
1.      Persepsi visual
Persepsi visual didapatkan dari penglihatan. Penglihatan adalah kemampuan untuk mengenali cahaya dan menafsirkannya, salah satu dari indra. Alat tubuh yang digunakan untuk melihat adalah mata. Banyak binatang yang indra penglihatannya tidak terlalu tajam dan menggunakan indra lain untuk mengenali lingkungannya, misalnya pendengaran untuk kelelawar. Manusia yang daya penglihatannya menurun dapat menggunakan alat bantu atau menjalani operasi lasik untuk memperbaiki penglihatannya.
2.      Persepsi auditori
Persepsi auditori didapatkan dari indera pendengaran yaitu telinga. Pendengaran adalah kemampuan untuk mengenali suara. Dalam manusia dan binatang bertulang belakang, hal ini dilakukan terutama oleh sistem pendengaran yang terdiri dari telinga, syaraf-syaraf, dan otak. Tidak semua suara dapat dikenali oleh semua binatang. Beberapa spesies dapat mengenali amplitudo dan frekuensi tertentu. Manusia dapat mendengar dari 20 Hz sampai 20.000 Hz. Bila dipaksa mendengar frekuensi yang terlalu tinggi terus menerus, sistem pendengaran dapat menjadi rusak
      3.      Persepsi perabaan
Persepsi perabaan didapatkan dari indera taktil yaitu kulit. Kulit dibagi menjadi 3 bagian, yaitu bagian epidermis, dermis, dan subkutis. Kulit berfungsi sebagai alat pelindung bagian dalam, misalnya otot dan tulang; sebagai alat peraba dengan dilengkapi bermacam reseptor yang peka terhadap berbagai rangsangan;
sebagai alat ekskresi; serta pengatur suhu tubuh. Sehubungan dengan fungsinya sebagai alat peraba, kulit dilengkapi dengan reseptor reseptor khusus. Reseptor untuk rasa sakit ujungnya menjorok masuk ke daerah epidermis. Reseptor untuk tekanan, ujungnya berada di dermis yang jauh dari epidermis. Reseptor untuk rangsang sentuhan dan panas, ujung reseptornya terletak di dekat epidermis.
      4.      Persepsi penciuman
Persepsi penciuman atau olfaktori didapatkan dari indera penciuman yaitu hidung. Penciuman, penghiduan, atau olfaksi, adalah penangkapan atau perasaan bau. Perasaan ini dimediasi oleh sel sensor tespesialisasi pada rongga hidung vertebrata, dan dengan analogi, sel sensor pada antena invertebrata. Untuk hewan penghirup udara, sistem olfaktori mendeteksi zat kimia asiri atau, pada kasus sistem olfaktori aksesori, fase cair.Pada organisme yang hidup di air, seperti ikan atau krustasea, zat kimia terkandung pada medium air di sekitarnya. Penciuman, seperti halnya pengecapan, adalah suatu bentuk kemosensor.
      5.      Persepsi pengecapan
Persepsi pengecapan atau rasa didapatkan dari indera pengecapan yaitu lidah. Pengecapan atau gustasi adalah suatu bentuk kemoreseptor langsung dan merupakan satu dari lima indra tradisional. Indra ini merujuk pada kemampuan mendeteksi rasa suatu zat seperti makanan atau racun. Pada manusia dan banyak hewan vertebrata lain, indra pengecapan terkait dengan indra penciuman pada persepsi otak terhadap rasa.
Sensasi pengecapan klasik mencakup manis, asin, masam, dan pahit. Belakangan, ahli-ahli psikofisik dan neurosains mengusulkan untuk menambahkan kategori lain, terutama rasa gurih (umami) dan asam lemak.Pengecapan adalah fungsi sensoris sistem saraf pusat. Sel reseptor pengecapan pada manusia ditemukan pada permukaan lidah, langit-langit lunak, serta epitelium faring dan epiglotis.

Faktor yang mempenngaruhi Persepsi
1.      Faktor Internal
yaitu faktor-faktor yang terdapat dalam diri individu, yang mencakup beberapa hal antara lain :
A.    Fisiologis.
Informasi masuk melalui alat indera, selanjutnya informasi yang diperoleh ini akan mempengaruhi dan melengkapi usaha untuk memberikan arti terhadap lingkungan sekitarnya. Kapasitas indera untuk mempersepsi pada tiap orang berbeda-beda sehingga interpretasi terhadap lingkungan juga dapat berbeda.
B.     Perhatian.
 Individu memerlukan sejumlah energi yang dikeluarkan untuk memperhatikan atau memfokuskan pada bentuk fisik dan fasilitas mental yang ada pada suatu obyek.
Energi tiap orang berbeda-beda sehingga perhatian seseorang terhadap obyek juga berbeda dan hal ini akan mempengaruhi persepsi terhadap suatu obyek.
C.     Minat.
Persepsi terhadap suatu obyek bervariasi tergantung pada seberapa banyak energi atau perceptual vigilance yang digerakkan untuk mempersepsi. Perceptual vigilance merupakan kecenderungan seseorang untuk memperhatikan tipe tertentu dari stimulus atau dapat dikatakan sebagai minat.
D.    Kebutuhan yang searah.
dapat dilihat dari bagaimana kuatnya seseorang individu mencari obyek/ pesan yang dapat memberikan jawaban sesuai dengan dirinya. 
E.     Pengalaman dan ingatan.
 Pengalaman dapat dikatakan tergantung pada ingatan dalam arti sejauh mana seseorang dapat mengingat kejadian-kejadian lampau untuk mengetahui suatu rangsang dalam pengertian luas.
F.      Suasana hati.
Keadaan emosi mempengaruhi perilaku seseorang, mood ini menunjukkan bagaimana perasaan seseorang pada waktu yang dapat mempengaruhi bagaimana seseorang dalam menerima, bereaksi dan mengingat.
2.      Faktor Eksternal
merupakan karakteristik dari lingkungan dan obyek-obyek yang terlibat didalamnya. Elemen-elemen tersebut dapat mengubah sudut pandang seseorang terhadap dunia sekitarnya dan mempengaruhi bagaimana seseoarang merasakannya atau menerimanya. Sementara itu faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi persepsi adalah :
1.      Ukuran dan penempatan dari obyek atau stimulus.
Faktor ini menyatakan bahwa semakin besrnya hubungan suatu obyek, maka semakin mudah untuk dipahami. Bentuk ini akan mempengaruhi persepsi individu dan dengan melihat bentuk ukuran suatu obyek individu akan mudah untuk perhatian pada gilirannya membentuk persepsi.
2.      Warna dari obyek-obyek.
 Obyek-obyek yang mempunyai cahaya lebih banyak, akan lebih mudah dipahami (to be perceived) dibandingkan dengan yang sedikit.
3.      Keunikan dan kekontrasan stimulus.
Stimulus luar yang penampilannya dengan latarbelakang dan sekelilingnya yang sama sekali di luar sangkaan individu yang lain akan banyak menarik perhatian.
4.      Intensitas dan kekuatan dari stimulus.
 Stimulus dari luar akan memberi makna lebih bila lebih sering diperhatikan dibandingkan dengan yang hanya sekali dilihat. Kekuatan dari stimulus merupakan daya dari suatu obyek yang bisa mempengaruhi persepsi.
5.      Motion atau gerakan.
Individu akan banyak memberikan perhatian terhadap obyek yang memberikan gerakan dalam jangkauan pandangan dibandingkan obyek yang diam.
Faktor psikologis lain yang juga penting dalam persepsi adalah berturut-turut: emosi, impresi dan konteks.
Emosi; akan mempengaruhi seseorang dalam menerima dan mengolah informasi pada suatu saat, karena sebagian energi dan perhatiannya adalah emosinya tersebut. Seseorang yang sedang tertekan karena baru bertengkar dengan pacar dan mengalami kemacetan, mungkin akan mempersepsikan lelucon temannya sebagai penghinaan.
Impresi; stimulus yang salient / menonjol, akan lebih dahulu mempengaruhi persepsi seseorang. Gambar yang besar, warna kontras, atau suara yang kuat dengan pitch tertentu, akan lebih menarik seseorang untuk memperhatikan dan menjadi fokus dari persepsinya. Seseorang yang memperkenalkan diri dengan sopan dan berpenampilan menarik, akan lebih mudah dipersepsikan secara positif, dan persepsi ini akan mempengaruhi bagaimana ia dipandang selanjutnya.

            Konteks; walaupun faktor ini disebutkan terakhir, tapi tidak berarti kurang penting, malah mungkin yang paling penting. Konteks bisa secara sosial, budaya atau lingkungan fisik. Konteks memberikan ground yang sangat menentukan bagaimana figure dipandang. Fokus pada figure yang sama, tetapi dalam ground yang berbeda, mungkin akan memberikan makna yang berbeda.


Sumber : Kotler, Philip.200. Marketing Manajemen: Analysis, Planning, implementation, and Control 9th Edition, Prentice Hall Internatonal, Int, New Yersey